Rencana yang
jahat itu tidak akan menimpa selain kepada orang yang merencanakannya sendiri
.( Fathir (35) :43 )
Tidak semua
amal yang baik mendapatkan nilai kebaikan. Hanya kebaikan yang direncanakan demi
untuk kebaikan saja yang bernilai kebaikan di sisi Allah. Sedangkan kebaikan
yang di tampakkan untuk menyembunyikan kejahatan akan berbalas kejahatan pula.
Itulah
hikmah terbesar dari ajaran Islam, mengapa suatu amal kebaikan tidak langsung
mendapat pahala. Disana masih harus di teliti terlebih dahulu ,apakah amal
tersebut betul-betul diniatkan untuk kebaikan ?
Ketika
seorang tokoh politik atau satu partai di DPR menolak usul kenaikan BBM dengan
retorika demi melindungi rakyat , Allah tidak segera mencatat penolakannya
tersebut sebagai amal kebaikan .Allah juga tidak segera mencatatkan sebagai
pahala atas perjuangannya. Allah masih melihat terlebih dahulu
apakah perjuangan tersebut benar-benar diniatkan tulus untuk menyejahterahkan rakyat atau hanya sekedar membangun citra diri?
apakah perjuangan tersebut benar-benar diniatkan tulus untuk menyejahterahkan rakyat atau hanya sekedar membangun citra diri?
Waktu sering
menjadi saksi bisu tentang niat di balik ‘perjuangan’yang disuarakan secara
vocal. Tak sedikit orang yang terkena batu yang telah dilemparnya sendiri. Jika
waktu di dunia ini bisa menjadi saksi atas niat dibalik perbuatan seseorang
,lalu bagaimana dengan pengadilan Allah di akhirat ?
Sesungguhnya
amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan
memperoleh balasan berdasarkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah
semata-mata karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya benar-benar kepada Allah
dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah untuk mencari keuntungan dunia, atau karena perempuan yang ingin dinikahinya,maka hijrahnya hanya bernilai
sebatas apa yang ia niatkan. ( Riwayat Bukhari )
Allah yang pengetahuan-Nya
meliputi apa yang Nampak dan tersembunyi, yang dilahirkan maupun yang
dirahasiakan, melihat dan member penilaian. Dia Maha Tahu kedipan mata ,juga
gerakan hati .Dia tidak bisa ditipu dan dimanipulasi.
Boleh saja
orang menyembunyikan niat jahat di balik kebaikan yang Nampak,tapi ingatlah
bahwa Allah akan membalasnya. Allah tidak membiarkan niat jahat kecuali
kejahatan itu akan menimpa perencananya sendiri.
Amal
kebaikan bisa jadi hanya pencitraan .Kesantunan perilaku bisa jadi hanya untuk
menutupi kesombongan .Sikap merakyat bisa jadi hanya tipu daya. Ya, manusia bisa
bersembunyi di balik kebaikannya.
Yang harus
disadari,bahwa segala tipu daya manusia akan berakibat pada dirinya
sendiri. Allah mempunyai rencana di balik semua rencana manusia.
Allah
berfirman: Mereka membuat tipu daya ,dan Allah membalas tipu daya mereka
itu.Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya itu ( Ali Imran (3) :54 )
Banyak orang
terkecoh, menganggap tipu dayanya aman dari pantauan manusia dan rahasianya
tidak akan terbongkar. Mereka tidak menyadari bahwa Allah tidak tinggal
diam. Allah tidak membiarkan suatu kezaliman, kecuali Dia akan membalas-Nya. Jika
tidak dibalas didunia, Allah akan membalas di akhirat.
Keadilan
menusia hanya sebatas apa yang nampak,tapi keadilan Allah meliputi yang lahir
dan yang batin.Oleh sebab itu,berhati-hatilah terhadap niat kita .Bahwa setiap
niat jahat tidak akan berakibat buruk kecuali keburukannya akan menimpa diri
kita sendiri. Rencana yang jahat yang di perbuat seseorang itu akan berakibat
kepada pelakunya sendiri .
Wallahu’alam ( Hamim Thohari/Suara Hidayatullah)