Jumat, 31 Juli 2015

Istiqamah Pasca Ramadhan


Hari ini kita berada dalam suasana ceria di hari raya. Hari ketika di waktu pagi kita bersama keluarga pergi menuju lokasi shalat 'Id dengan hati gembira. Dalam perjalanan itu para malaikat menunggu di mulut jalan seraya mendoakan orang-orang Muslim yang pergi menuju lokasi shalat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW "Jika tiba hari Idul Fitri, para malaikat berdiri di pintu-pintu jalan seraya berseru, 'Pergilah wahai orang-orang Muslim kepada Rabb yang Mahamulia, yang mengaruniakan kebaikan, kemudian memberikan pahala yang melimpah. Kalian telah diperintahkan menjalankan shalat malam dan kalian mengerjakannya. Kalian diperintahkan berpuasa pada siang hari dan kalian mengerjakannya. Kalian menaati Rabb kalian, maka tahanlah pemberian kalian.'

Jumat, 24 Juli 2015

Bila Ramadhan Telah Usai


Di bulan Ramadhan, rumah-rumah Allah ramai dikunjungi, al-Qur'an dibaca kembali anak-anak yatim terkunjungi, kaum fakir tersantuni, tempat maksiat menutup diri, penyiar dan pelawak di televisi pun dijilbabi.

Kini masjid-masjid itu kembali sepi, karena para jamaahnya telah pindah lokasi. Imam para jamaahnya pun telah berganti menjadi pesawat televisi. Lihatlah, para jamaahnya tak lagi menata shafnya di masjid, tapi sibuk berkerumun di hadapan imamnya, menikmati sinetron-sinetron picisan. Jilbab-jilbab para pemainnya telah dilipat dalam lemari, untuk dikenakan entah kapan lagi.

Jumat, 10 Juli 2015

Hidup Mulia Dengan Islam


oleh Prof. DR. Ir. H. Abdullah Shahab, M.Sc dalam Dakwah Jum'at Al Akbar Surabaya Edisi 206 | 28 Muharram 1436H / 21 November 2014

Membahas tentang atribut tertentu dalam hal ini "mulia" yang disematkan dalam substansi tertentu dalam hal ini "manusia", akan jauh pengertian yang sebenarnya kalau tidak membahas terlebih dahulu tentang apa itu manusia dan apa itu mulia. Banyak orang yang berupaya mendefinisikan tentang manusia. Bahkan definisinya agak terlalu jauh dengan apa yang diinginkan oleh Allah SWT. Biasanya orang mengatakan dengan didahului dengan kata-kata binatang. Misalnya : manusia adalah binatang yang berdiri tegak. Manusia adalah binatang yang berfikir. Manusia adalah binatang yang bekerja dengan tangannya. Manusia adalah binatang yang memiliki tulang punggung belakang. Manusia adalah binatang yang melontarkan pertanyaan, dlsb. Pengertian seperti ini adalah jauh dari yang digariskan oleh Allah SWT. Karena kalau kita lihat dari pandangan agama islam, manusia itu mulia. Ada agama tertentu yang berkeyakinan bahwa manusia itu hidupnya terkutuk di dunia ini. Jadi ketika lahir ke dunia, dia membawa kesengsaraan hidup. Untuk itu, dia perlu diselamatkan dengan datangnya sang juru selamat. Dalam pandangan Islam, manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan mulia. (QS. Al Hijr : 28-29)

Senin, 06 Juli 2015

Dialog "Makna Sholat, Historis dan Filosofis"


oleh Prof. DR. H. Burhan Jamaluddin, MA dalam Dakwah Jum'at Al Akbar Surabaya Edisi 233 | 10 Sya'ban 1436H / 29 Mei 2015

Pertanyaan : 

1. Yang khatib jelaskan tadi tentang filosofis gerakan sholat. Adakah makna filosofis fentang jumlah rakaat dalam sholat lima waktu?

2. Bagaimana cara melaksanakan sholat dengan khusyu'?

Jawaban : 

Jumat, 03 Juli 2015

Makna Sholat, Historis dan Filosofis


oleh Prof. DR. H. Burhan Jamaluddin, MA dalam Dakwah Jum'at Al Akbar Surabaya Edisi 233 | 10 Sya'ban 1436H / 29 Mei 2015

Secara Historis, Shalat yang pertama kali yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dan pengikutnya pada saat di Makkah adalah shalat malam (QS. Al Muzammil [73] : 1-4), maknanya : 1. Hai orang yang berselimut (Muhammad). 2. Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya) 3. (yaitu) seperdunya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. 4. atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan.