Jumat, 24 April 2015

Agar Nikmat Allah Bertambah



Ada sebagian manusia yang Allah cukupkan (bahkan lebih) nikmatnya pada satu sisi dimana orang-orang lain belum mendapatkannya. Misalnya soal harta. Keadaan yang demikian sesungguhnya tidak bisa dipandang bahwa Allah tidak adil dalam memberikan rizki kepada hamba-hamba-Nya.

Setidaknya kita bisa menyebutkan tiga hikmah dari kebajikan Allah yang demikian. Pertama,

Jumat, 17 April 2015

MENJADIKAN HATI BERSIH DAN BENING

Oleh KH. Abdullah Shodiq

Haruslah setiap saat bahwa kita mengakui dan menyadari untuk menjadikan Allah SWT sebagai pusat kehidupan, mina Allah, ila Allah, ma'a Allah dan lilLah SWT. Bukan sekedar kesadaran dalam perkataan semata. Akan tetapi kesadaran itu harus merasuk ke dalam setiap dimensi kehidupan. Saat tidur maupun bangun tidur, sedang bekerja maupun bersantai. Bila sedang sendiri maupun sedang bersama dengan teman yang lain. Hidup kita selalu berada bahwa Allah adalah pusat segalanya. Bila kesadaran ini di jaga maka akan muncul sikap muraqobah (sadar penuh merasa diintai oleh Allah SWT). Sikap muraqobah itu akan menjaga kita dari berbuat jahat dan berbuat dosa. Sikap itu pula yang akan menghindari kita dari sikap putus asa.

Dalam Al-Qur'an surat Al-Hadid ayat 4 Allah SWT telah berfirman yang artinya :

Senin, 13 April 2015

Tanya Jawab "PETUNJUK RASULULLAH TENTANG ALAM KUBUR"


Oleh : Dr. H. Zainuddin MZ, M.Ag dalam Dakwah Jum'at Al Akbar Surabaya

Pertanyaan :

Ada seorang yang berpendapat, bahwa adzab kubur dan nikmat kubur tidak ada, Syafaat Rasulullah SAW juga tidak ada. Bagaimana menurut ustadz?

Jawaban :

Jumat, 10 April 2015

PETUNJUK RASULULLAH TENTANG ALAM KUBUR


Oleh : Dr. H. Zainuddin MZ, M.Ag dalam Dakwah Jum'at Al Akbar Surabaya

Alangkah nikmatnya mengikuti bimbingan Rasulullah SAW dalam setiap langkah kehidupan. Termasuk mengikuti bimbingan beliau adalah selalu mengingatkan akan alam kubur. Beliau dengan tegas menjelaskan : Udzkuruu khaatimal ladzaat yakni al maut (Ingat-ingatlah adanya pamungkas adanya kenikmatan hidup ini, yakni datangnya kematian). Andaikan kita selalu ingat mati,

Jumat, 03 April 2015

Cara Cantik Menyikapi Kritik

Pada abad 18 H, bencana kelaparan hebat melanda wilayah Arabia Utara. Khalifah 'Umar Rhadiyallahu 'anhu melewati hari-harinya tanpa istirahat dan tidak bisa tidur memikirkan cara menanggulangi bencana tersebut. Ia bersumpah tidak akan menyentuh susu dan mentega sampai kelaparan barakhir.

Bencana itu disusul dengan wabah sampar mematikan yang menyebar di Syam. 'Umar mengambil untanya dan berangkat ke daerah itu untuk melihat langsung kondisi rakyatnya.