Oleh : Dr. H. Zainuddin MZ, M.Ag dalam Dakwah Jum'at Al Akbar Surabaya
Alangkah nikmatnya mengikuti bimbingan Rasulullah SAW dalam
setiap langkah kehidupan. Termasuk mengikuti bimbingan beliau adalah selalu
mengingatkan akan alam kubur. Beliau dengan tegas menjelaskan : Udzkuruu
khaatimal ladzaat yakni al maut (Ingat-ingatlah adanya pamungkas adanya
kenikmatan hidup ini, yakni datangnya kematian). Andaikan kita selalu ingat
mati,
apa artinya keilmuwan kita ini kalau tidak kita amalkan, toh pada akhirnya ilmu ini tidak akan kita bawa ke alam kubur. Kalau kita ingat kematian seperti ini, apa artinya kekayaan yang selama ini kita tumpuk selama hidup di dunia, toh pada akhirnya semua akan kita tinggalkan. Kita hidup di alam barzah. Maka kalau kita sudah meninggal dunia yang akan menyertai kita ke alam kubur ada tiga hal. Pertama, harta kekayaan kita. Kedua, family,kolega,saudara dan keluarga. Dan yang ketiga, amal perbuatan kita. Begitu dimakamkan, pertama dan kedua akan meninggalkan kita di alam kubur, untuk kembali ke rumah masing-masing. Tinggal amal perbuatan kitalah yang mendampingi kita di alam barzah. Dan pada saat kondisi seperti itu Al-Qur’an menjelaskan. Allah berfirman dalam surah Yaasiin : 65
apa artinya keilmuwan kita ini kalau tidak kita amalkan, toh pada akhirnya ilmu ini tidak akan kita bawa ke alam kubur. Kalau kita ingat kematian seperti ini, apa artinya kekayaan yang selama ini kita tumpuk selama hidup di dunia, toh pada akhirnya semua akan kita tinggalkan. Kita hidup di alam barzah. Maka kalau kita sudah meninggal dunia yang akan menyertai kita ke alam kubur ada tiga hal. Pertama, harta kekayaan kita. Kedua, family,kolega,saudara dan keluarga. Dan yang ketiga, amal perbuatan kita. Begitu dimakamkan, pertama dan kedua akan meninggalkan kita di alam kubur, untuk kembali ke rumah masing-masing. Tinggal amal perbuatan kitalah yang mendampingi kita di alam barzah. Dan pada saat kondisi seperti itu Al-Qur’an menjelaskan. Allah berfirman dalam surah Yaasiin : 65
ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."
Terhadap amalan yang kita kerjakan selama hidup di dunia
ini. Pada akhirnya, kita di datangi dua malaikat, yang keduanya akan bertanya
kepada kita, kenal apa tidak Muhammad yang menjadi utusan Allah? Dan
Alhamdulillah, karena amalan kita di dunia yang sholeh, memeluk agama yang
diridhoi oleh Allah, amalan kita akan menjawab : “Kenal, beliau adalah
Nabiyullah, beliau adalah Rasulullah, dan aku mengikuti jejaknya”. Dengan
jawaban seperti itulah, Rasulullah SAW menceritakan kepada kita : Fayu’ rodhu
‘alaihil jannah (ditunjukkan kepadanya surga) yang dinanti-2 kan itu, merupakan
bagian kecil dari kenikmatan yang ada di alam kubur.
Kondisi seperti itu akan berbeda dengan orang-2 munafiq,
orang-2 musyrik, orang-2 kafir. Amalannya akan ditanya oleh malaikat Munkar dan
Nakir : Anda kenal tidak dengan Muhammad?. Justeru jawabnya tidak jelas : Aku
pernah dengar, katanya…… Maka, setelah jawabannya seperti itu, fayu’rodhu ‘anin
naar (maka ditunjukkan tentang neraka). Alangkah sedihnya kalau kita
ditunjukkan neraka. Dan itu bagian kecil dari siksa di alam Barzah (kubur). Di
dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang Fir’aun dan bala tentaranya, mereka
ditunjukkan nerakannya pada setiap pagi dan petang. Di tunjukkan neraka, tentu
ini bagian dari siksa. Dan siksa yang dimaksud di sini tidak mungkin berada di
dunia, atau di akhirat, siksa yang dimaksud di sini adalah di alam Barzah
(kubur). Karena di dunia, hanya karena mu’jizatlah bisa di perlihatkan neraka
dan tidak mungkin di akhirat, karena di akhirat adalah tempat dimasukkannya
neraka atau surga.
Di dalam Al-Qur’an juga bisa kita temukan, orang-orang
munafiq, mereka merasakan sedih ketika di alam Barzah, dia ingin di kembalikan
barang sesaat, untuk bisa beramal sholeh, tetapi firman Allah ada Barzah
(pembatas). (Lihat QS Asy Syu’ara : 102). Dengan demikian, ini bukan siksa
dunia bukan siksa akhirat. Begitu gamblang nya Allah menjelaskan kepada kita
agar kita berhati-hati dalam beramal di alam dunia ini, belum lagi tuntunan
Rasulullah SAW kalau kita hitung ada 155 hadis yang menjelaskan bagaimana
nikmatnya seorang mukmin di alam Barzah, dan alangkah tersiksanya orang-orang
kafir ketika di alam Barzah. Namun tidak banyak orang yang mau mengetahui
bagaimana detailnya siksa kubur dan nikmat kubur, sesuai dengan bimbingan
Rasulullah SAW. Karena kadang-kadang kita menjelaskan tentang masalah ghaib
tidak menggunakan Wahyu. Bahwa wahyu ada yang namanya nikmat kubur, ada siksa
kubur, agar kita berhati-hati ketika kita hidup di dunia ini, karena akan
dipertanyakan oleh Allah SWT.
Ketika sahabat diajak ziarah ke pemakaman Badar di sana
tiba-tiba ada mu’jizat Allah SWT. Rasulullah SAW dialog dengan ahli kubur.
Rasulullah SAW bertanya kepada mereka : “Apakah kalian mendapat siksa Allah
dengan haq?” Mereka menjawab pertanyaan Rasulullah SAW : “Benar, kami sudah
mendapat siksaan dengan haq”. Kalau begitu ini bukan hanya merupakan sebuah
keyakinan, tetapi meningkat menjadi haqul yaqin, yang sudah tidak ada keraguan
bagi kita semua, bahwa siksa kubur adalah benar adanya. Oleh sebab itulah,
setiap mengakhiri shalat kita dimohon untuk berdoa memohon perlindungan Allah
dari empat hal :
“(Aku berlindung kepadaMu ya Allah dari siksa api neraka,
dan aku berlindung kepadaMu dari adzab kubur, dan keburukan fitnah hidup dan
mati dan dari fitnah dajjal.)”
Doa ini yang dibimbingkan Rasulullah SAW ketika kita hendak
salam dalam shalat. Mudah-mudahan dengan bimbingan Allah dan RasulNya kita bisa
menerima kebenaran yang datangnya dari Allah dan Rasulullah SAW.