Jumat, 10 April 2015

PETUNJUK RASULULLAH TENTANG ALAM KUBUR


Oleh : Dr. H. Zainuddin MZ, M.Ag dalam Dakwah Jum'at Al Akbar Surabaya

Alangkah nikmatnya mengikuti bimbingan Rasulullah SAW dalam setiap langkah kehidupan. Termasuk mengikuti bimbingan beliau adalah selalu mengingatkan akan alam kubur. Beliau dengan tegas menjelaskan : Udzkuruu khaatimal ladzaat yakni al maut (Ingat-ingatlah adanya pamungkas adanya kenikmatan hidup ini, yakni datangnya kematian). Andaikan kita selalu ingat mati,
apa artinya keilmuwan kita ini kalau tidak kita amalkan, toh pada akhirnya ilmu ini tidak akan kita bawa ke alam kubur. Kalau kita ingat kematian seperti ini, apa artinya kekayaan yang selama ini kita tumpuk selama hidup di dunia, toh pada akhirnya semua akan kita tinggalkan. Kita hidup di alam barzah. Maka kalau kita sudah meninggal dunia yang akan menyertai kita ke alam kubur ada tiga hal. Pertama, harta kekayaan kita. Kedua, family,kolega,saudara dan keluarga. Dan yang ketiga, amal perbuatan kita. Begitu dimakamkan, pertama dan kedua akan meninggalkan kita di alam kubur, untuk kembali ke rumah masing-masing.  Tinggal amal perbuatan kitalah yang mendampingi kita di alam barzah. Dan pada saat kondisi seperti itu Al-Qur’an menjelaskan. Allah berfirman dalam surah Yaasiin : 65

ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."

Terhadap amalan yang kita kerjakan selama hidup di dunia ini. Pada akhirnya, kita di datangi dua malaikat, yang keduanya akan bertanya kepada kita, kenal apa tidak Muhammad yang menjadi utusan Allah? Dan Alhamdulillah, karena amalan kita di dunia yang sholeh, memeluk agama yang diridhoi oleh Allah, amalan kita akan menjawab : “Kenal, beliau adalah Nabiyullah, beliau adalah Rasulullah, dan aku mengikuti jejaknya”. Dengan jawaban seperti itulah, Rasulullah SAW menceritakan kepada kita : Fayu’ rodhu ‘alaihil jannah (ditunjukkan kepadanya surga) yang dinanti-2 kan itu, merupakan bagian kecil dari kenikmatan yang ada di alam kubur.

Kondisi seperti itu akan berbeda dengan orang-2 munafiq, orang-2 musyrik, orang-2 kafir. Amalannya akan ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir : Anda kenal tidak dengan Muhammad?. Justeru jawabnya tidak jelas : Aku pernah dengar, katanya…… Maka, setelah jawabannya seperti itu, fayu’rodhu ‘anin naar (maka ditunjukkan tentang neraka). Alangkah sedihnya kalau kita ditunjukkan neraka. Dan itu bagian kecil dari siksa di alam Barzah (kubur). Di dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang Fir’aun dan bala tentaranya, mereka ditunjukkan nerakannya pada setiap pagi dan petang. Di tunjukkan neraka, tentu ini bagian dari siksa. Dan siksa yang dimaksud di sini tidak mungkin berada di dunia, atau di akhirat, siksa yang dimaksud di sini adalah di alam Barzah (kubur). Karena di dunia, hanya karena mu’jizatlah bisa di perlihatkan neraka dan tidak mungkin di akhirat, karena di akhirat adalah tempat dimasukkannya neraka atau surga.

Di dalam Al-Qur’an juga bisa kita temukan, orang-orang munafiq, mereka merasakan sedih ketika di alam Barzah, dia ingin di kembalikan barang sesaat, untuk bisa beramal sholeh, tetapi firman Allah ada Barzah (pembatas). (Lihat QS Asy Syu’ara : 102). Dengan demikian, ini bukan siksa dunia bukan siksa akhirat. Begitu gamblang nya Allah menjelaskan kepada kita agar kita berhati-hati dalam beramal di alam dunia ini, belum lagi tuntunan Rasulullah SAW kalau kita hitung ada 155 hadis yang menjelaskan bagaimana nikmatnya seorang mukmin di alam Barzah, dan alangkah tersiksanya orang-orang kafir ketika di alam Barzah. Namun tidak banyak orang yang mau mengetahui bagaimana detailnya siksa kubur dan nikmat kubur, sesuai dengan bimbingan Rasulullah SAW. Karena kadang-kadang kita menjelaskan tentang masalah ghaib tidak menggunakan Wahyu. Bahwa wahyu ada yang namanya nikmat kubur, ada siksa kubur, agar kita berhati-hati ketika kita hidup di dunia ini, karena akan dipertanyakan oleh Allah SWT.

Ketika sahabat diajak ziarah ke pemakaman Badar di sana tiba-tiba ada mu’jizat Allah SWT. Rasulullah SAW dialog dengan ahli kubur. Rasulullah SAW bertanya kepada mereka : “Apakah kalian mendapat siksa Allah dengan haq?” Mereka menjawab pertanyaan Rasulullah SAW : “Benar, kami sudah mendapat siksaan dengan haq”. Kalau begitu ini bukan hanya merupakan sebuah keyakinan, tetapi meningkat menjadi haqul yaqin, yang sudah tidak ada keraguan bagi kita semua, bahwa siksa kubur adalah benar adanya. Oleh sebab itulah, setiap mengakhiri shalat kita dimohon untuk berdoa memohon perlindungan Allah dari empat hal :

“(Aku berlindung kepadaMu ya Allah dari siksa api neraka, dan aku berlindung kepadaMu dari adzab kubur, dan keburukan fitnah hidup dan mati dan dari fitnah dajjal.)”

Doa ini yang dibimbingkan Rasulullah SAW ketika kita hendak salam dalam shalat. Mudah-mudahan dengan bimbingan Allah dan RasulNya kita bisa menerima kebenaran yang datangnya dari Allah dan Rasulullah SAW.