قَلَّ وَ كَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَ اَلْهَى
"Yang sedikit lagi cukup lebih baik dari yang banyak lagi melalaikan"
Qolla wa Kafa artinya Sedikit lagi cukup. Secara harfiah, untuk memudahkan pemahaman kita, wa pada hadis di atas dimaknai sebagai lakin yang bermakna tetapi. Menjadi, sedikit tapi cukup.
Khoirun artinya lebih baik. Kata khoirun sebagai tafdhil (bermakna lebih) dijadikan sebagai pembanding kalimat atau kata sebelum dan sesudah kata tafdhil ini.
Katsuro wa Alha artinya Banyak lagi melalaikan. Seperti kalimat Qolla wa Kafa, kata wa yang bermakna dan bisa di ganti tetapi untuk memudahkan pemahaman.
Secara keseluruhan, hadis ini menjadi wanti-wanti Rosulullah saw. kepada umatnya untuk melapangkan dada dan merasa cukup dengan apa yang telah diberikan sebagai implementasi rasa syukur dan ridlonya kepada Allah azza wa jalla.
Ditengah hiruk pikuk kehidupan yang semakin tidak jelas dan semrawut ini. Hadis ini menjadi penting sebagai pegangan dalam kehidupan umat islam. Mengingat kapitalisme global semakin merebak. Keinginan untuk memiliki materi berlimpah, rumah megah, derajat terhormat, dan lain sebagainya.
Bahkan ada orang yang rela menyandarkan amaliahnya hanya untuk memperlancar rejeki. Solat dhuha dan tahajjud agar rejeki tidak seret. Sodaqoh agar pendapatan berlipat. Allah tidak lagi menjadi tujuan ibadah. Salah-salah, tindakan tersebut menjadikan seseorang tidak lagi mengabdi pada Allah, tapi berubah mengabdi pada materi. Na'udzubillah mindzalik
Risalah Luthfiah
Siapa yang kaya? Yang kaya adalah orang yang merasa cukup atas apa yang dianugerahkan oleh Alloh kepadanya. Menerima takdir Alloh dengan lapang dada dan ridlo. Meskipun menurut persepsi orang pada umumnya apa yang kita miliki itu kurang. Tapi jika kita mampu menata hati dan merasa bahwa yang diberikan Alloh sudah pas dan cukup, lantas apa lagi yang akan tidak kita syukuri? Kita sudah merasa cukup atas segala yang ada. Kita tidak lagi perlu untuk "menuntut" Alloh akan hal-hal yang barangkali sesungguhnya tidak kita butuhkan.
Kita bisa melihat realitas yang ada di negeri kita. Melihat dengan gamblang dan dengan sejelas-jelasnya. Banyak orang yang punya rumah besar dan megah, mobil banyak, tapi masih butuh menipu, maling, nyolong timbangan, riba, dan korupsi.
Disisi lain, ada orang yang meski dengan penghasilan pas-pasan. Bisa tersenyum tulus dan bersyukur atas apa yang sudah Alloh berikan kepadanya dan syukur masih dikaruniakan mampu mencari nafkah dengan cara yang halal, meskipun tidak banyak.
Seperti yang pernah dituturkan oleh Syaikhuna Musthofa Bisri pada satu acara yang beliau hadiri, bahwa penanggulangan korupsi bisa diberantas dengan mengangkat pejabat-pejabat yang kaya. Hingga mereka tidak lagi butuh korupsi. Orang yang punya truk 10, rumah 5, motor 3, tapi masih ikut BLT (Bantuan Langsung Tunai). Berarti orang itu miskin! Sama halnya pejabat yang punya rumah banyak, mobil berjejer, tapi masih butuh korupsi. Berarti pejabat itu miskin.
Sekali lagi, kaya yang sesungguhnya ada dalam hati. Banyaknya keinginan yang bersifat dunia dan barangkali sesungguhnya tidak kita butuhkan dalam pengabdian kepada Alloh. Hal tersebut hanyalah dorongan dari nafsu kita untuk memenuhi hasrat sebagai makhluk yang sulit untuk puas dengan apa yang dimiliki.
Salah satu tanda kayanya hati adalah ringannya tangan untuk berbagi. Mudahnya hati untuk bersyukur. Dan tidak adanya rasa iri dan memandang orang lain lebih beruntung. Sebab yakin dengan keserba-baikan Alloh dan senantiasa ridlo atas apa yang sudah dan yang akan Alloh berikan.
Wallahu a'lam. Barokalloh
*Hadis ini adalah hadis shohih menurut syarat dari Imam Muslim. Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban r.hu dalam kitab Shohih Ibnu Hibban, bab hadis nomor 3329; Imam Ahmad r.hu. dalam Musnad Imam Ahmad, Bab Hadis Abi Darda', Juz XXXVI, hal 53, hadis nomor 61761; Imam Thobroni r.hu. dalam Kitab Mu'jam Al-Awsad, Bab Man ishmuhu Ibrohim, Juz III, hal 189, hadis nomor 2891; Serta Imam Baihaqi r.hu. dalam Kitab Syu'abul Iman, Bab Azzuhdu Wa Qosril Iman, Juz XIII, hal 17, hadis nomor 9888
Sumber : al-Fath Edisi ke-696 Th. XIV/2015/1436H