Jumat, 20 Februari 2015

REFLEKSI DI TAHUN BARU


oleh KH. Abdusshomad Buchori dalam Dakwah Jum'at Al Akbar Surabaya

Manusia diangkat oleh Allah untuk menjadi pemimpin (khalifah) di muka bumi. Untuk mengelola, mengatur bumi ini. Oleh karena itu, manusia harus ada komunikasi dengan Sang Khaliq (Pencipta) bumi ini. Di tahun baru ini, kita evaluasi diri sejauh mana kita telah berbuat pada tahun yang lalu.

Di negeri ini ternyata banyak sekali kasus-kasus yang tidak kita inginkan. Anak-anak di negeri ini banyak yang terjangkit narkoba, merajalela, korupsi tak kunjung selesai, perzinaan semakin tinggi, musibah alam di mana-mana, kecelakaan silih berganti. Oleh sebab itu, manusia mesti koreksi diri. Sebagai manusia kita tidak boleh sombong, hanya mengandalkan teknologi. Karena teknologi tidak bisa menguasai seluruh persoalan. Alam semesta ini di ciptakan Allah untuk dipelajari, karena manusia dilengkapi dengan akal. (Q.S. Ali Imran :190)

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

(Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal)

Manusia diwajibkan untuk ikhtiar. (Q.S. Ar Rahman : 33)

يَٰمَعْشَرَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ إِنِ ٱسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا۟ مِنْ أَقْطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ فَٱنفُذُوا۟ ۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَٰنٍ

(Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan)

"Kekuatan" di sini bisa dimaknai teknologi. Di zaman sekarang ini banyak orang mengandalkan teknologi, teori, kemampuan rasionalnya. Sudah jarang para pemimpin menyebut agama dalam unsur mutlak nation in character building. Di negeri ini sudah ada upaya menyisihkan unsur agama dan mengkerdilkannya. Masalah-masalah yang mengandung unsur agama di gugat. Ada anak muda lulusan UI mengajukan yudicialreview ke MK, pasal 2 ayat 1 UU no 1 tahun 1994 tentang Perkawinan. Mereka menuntut untuk melegalkan perkawinan beda agama di Indonesia.

Ada juga yang menginginkan format kolom agama di KTP dihapus, karena dianggap tidak perlu. Saya mengingatkan kepada siapapun di negeri ini, kalau ingin aman, agar jangan mengusik umat Islam. Jangan mengusik sistem ibadah yang telah dianut oleh umat Islam di negeri ini.

Di Indonesia saat ini, jumlah masjid hampir mencapai satu juta, pondok pesantren 27 ribu. Ini merupakan kekuatan yang harus dipelihara untuk mendukung pembangunan. Jangan sampai ada kelompok yang selalu memperjuangkan liberalisme, skularisme dan pluralisme, karena tidak akan membawa kemajuan negara, karena mereka itu agen Barat, untuk mengacaukan negeri ini. Terbukti, di Timur Tengah banyak negara yang perang saudara, karena diadu-domba.

Untuk itu di tahun baru ini, marilah kita tinggalkan pemikiran skularisme, pluralisme dan liberalisme dan kembali kepada agama. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah : (155-156). 155 :

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

(Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar)

156 :

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

((yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun")

Hukum-hukum agama di Indonesia jangan dikerdilkan, mesti diperjuangkan. Jangan sampai ada upaya penggusuran syariat Islam. Saya pernah mendengar ada statemen politisi, kalau saya berkuasa, perda syariah yang ada di Indonesia yang sekitar 300 akan di gusur. Saya kira pikiran ini sangat busuk, tidak perlu diikuti, dan partai nya tidak perlu dipilih. Dan ternyata kalau ada kasus-kasus kematian, huru-hara dlsb, mereka diam, tidak bisa bicara apa-apa. Justeru para agamawan yang bisa memberi masukan dan arahan kepada masyarakat,bagaimana bersikap.

Allah berfirman dalam surah Al Ahzab : 45-46. Maknanya : "Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. 46. dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya menerangi".

Sebagai umat Islam, di tahun 2015 ini saya mengimbau mari kita menjadi seorang muslim yang mempunyai jiwa berikut : 
Pertama, syaahidan (menjadi saksi) terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat. Ada fenomena kemiskinan, bencana, perzinaan, korupsi dlsb. Mari kita andil untuk memperbaikinya.
Kedua, mubasyiran (memberi arahan) yang menyenangkan. Berdakwah dengan benar, menerbitkan buku-buku yang bermanfaat, berjuang dengan harta benda untuk mengentas kemiskinan.
Ketiga, nadziran (mengingatkan) jika ada penyimpangan-2 yang terjadi di dalam masyarakat. Melakukan pengawasan terhadap pelaku-pelaku kebijakan. Mendengungkan kepada masyarakat untuk menjadi orang yang jujur, jangan sampai menjadi orang yang merugikan masyarakat. Orang yang dahulu melakukan kejahatan, mari kita ajak untuk bertaubat.
Keempat, daa'iyan ilallah (dakwah menuju jalan Allah). Berdakwah untuk mengajak kebaikan.
Kelima, sirajan muniiran (pelita yang menyinari) di tengah masyarakat.

Hidup di tengah msyarakat jangan membuat masalah, tetapi jadilah orang yang menjadi penyelesai masalah. Mengajak masyarakat menuju petunjuk ilahi, sehingga mereka mencapai ridha ilahi dan pada akhirnya selamat hidup di dunia dan akhirat.

Sumber : Dakwah Jum'at Al Akbar Surabaya Edisi 213
Text Al Qur'an : Muslim Pro