Kita harus memahami benar-benar cara agar hati kita segera lembut. Maka dari itu, agar hati kita bisa lembut kembali, atau bahkan agar hati senantiasa lembut maka kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Memperbanyak Membaca Al-Qur'an dan Mentadabburinya
Tidak diragukan lagi bahwasanya kitab yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala kepada Nabi Muhammad shallallhu 'alaihi wa sallam ialah sebuah kitab yang sangat agung. Di dalamnya terdapat banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan. Diantara manfaatnya ialah sebagai obat (penawar) untuk hati yang sedang sakit atau mengeras. Al-Qur'an dapat menghilangkan berbagai macam penyakit-penyakit hati, misalnya keraguan, kemunafikan, kesyirikan dan penyakit-penyakit lainnya. Di samping sebagai obat, memperbanyak membaca Al-Qur'an akan menjadikan sebab datangnya rahmat dari Allah subhanahu wa ta'ala Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. Al-Isra' : 82)
Imam As-Sa'di rahimahullahu berkata "Al-Qur'an adalah penyembuh bagi semua penyakit hati. Baik berupa penyakit syahwat yang menghalangi manusia untuk taat kepada syari'at atau penyakit syubhat yang mengotori aqidah dan keyakinan. Karena dalam Al-Qur'an terdapat nasihat, motivasi, peringatan, janji dan ancaman, yang akan memicu perasaan harap dan sekaligus takut, bagi para hamba. Jika muncul dalam perasaannya, motivasi untuk berbuat baik, dan rasa takut untuk maksiat, dan itu terus berkembang karena selalu mengkaji makna Al-Qur'an. Hal itu akan membimbing dirinya untuk lebih mendahulukan perintah Allah subhanahu wa ta'ala dari pada bisikan nafsunya. Sehingga dia menjadi hamba yang lebih mencari ridho Allah subhanahu wa ta'ala dari pada nafsu syahwatnya". (Tafsir As-Sa'di, hal : 366)
Inilah ganjaran yang Allah subhanahu wa ta'ala berikan kepada orang-orang yang senantiasa membaca Al-Qur'an dan mentafabburinya.
Di ayat yang lain Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
لَوْ أَنزَلْنَا هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُۥ خَٰشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ ٱللَّهِ ۚ وَتِلْكَ ٱلْأَمْثَٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
"Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir."
Lihatlah wahai saudaraku, jikalau Allah subhanahu wa ta'ala menurunkan ayat-Nya kepada gunung maka gunung tersebut akan tunduk dan terpecah belah. Lalu bagaimana dengan hati kita, maka tidak ada saran utama atau pendapat utama untuk melembutkan hati yang sedang keras atau mati kecuali dengan banyak membaca Al-Qur'an dan mentadabburinya.
2. Memperbanyak Zikir (Mengingat Allah subhanahu wa ta'ala)
Memperbanyak zikir (Mengingat Allah) merupakan cara lain agar hati kita bisa lembut kembali. Semakin banyak kita berzikir, maka semakin dekat pula kita dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Semakin kita memperbanyak zikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala, maka semakin jauh pula pikiran dan hati kita terhadap dunia yang fana ini.
Hati kita akan menjadi bergantung kepada Allah subhanahu wa ta'ala, hati kita akan menjadi tenang. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
Apalagi jika kita memperbanyak mengingat akan pemutus kelezatan dunia (kematian). Seseorang yang hidup di dunia ini akan merasakan kematian. Dengan mengingat kematian maka hati kita akan menjadi lembut, karena kita akan selalu menjalankan amalan-amalan shalih yang diperintahkan Allah subhanahu wa ta'ala dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan (kematian)". (HR. An-Nasa'i no. 1824)
Coba kita renungkan, ketika seorang manusia yang di hatinya ada rasa takut untuk kehilangan barang, maka di akan berbuat segala sesuatu agar tidak kehilangan barang yang disayanginya. Bagaimana dengan kematian, yang dimana dengan kematian tersebut maka terputuslah semua hubungan kita dengan dunia. Hanya amalan-amalan shalih yang akan menemani kita di alam kubur nanti.
Mengingat kematian juga akan memerintahkan manusia agar segera bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan bersemangat dalam menjalankan keta'atan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
3. Berteman dengan Kawan yang Baik Agamanya
Memiliki teman yang baik ialah impian dari setiap insan yang hidup di dunia ini. Karena dengan memiliki teman yang baik maka akan menjadikan tali persahabatan bisa berjalan dengan yang baik. Lebih bermakna lagi ketika kita memiliki teman yang baik dalam agama. Kita akan mendapatkan banyak faedah dari teman-teman yang baik agamanya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman". (HR. Abu Dawud no. 4833)
Maka dari itu saudaraku yang seiman, berhati-hatilah kita dalam memilih teman dan dengan siapa kita berteman saat ini. Bisa jadi dia akan membawa kita kepada kebaikan, bisa juga dia membawa kita kepada keburukan,
4. Berdoa Kepada Allah subhanahu wa ta'ala
Doa adalah senjata seorang mukmin yang paling utama. Banyak-banyaklah berdoa kepada aallah subhanahu wa ta'ala agar dimudahkan dalam keta'atan dan diberikan kelembutan hati, dan dijauhkan dari rasa malas yang terus menerus sehingga hati menjadi mati. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kita sebuah doa agar berlindung dari rasa malas untuk berbuat amalan-amalan shalih. Berikut adalah doanya :
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian". (HR Muslim no. 2722)
Semoga Allah subhanahu wa ta'ala menjadikan kita sebagai hamba-hamba yang memiliki kelembutan hati, agar kita senantiasa melakukan amalan-amalan shalih yang di syari'atkan dalam agama ini.
Wallahu 'alam bis showab
Sumber : Fithrah Edisi 2/1436H